Saturday, October 25, 2008

LASKAR PELANGI

Jumat kemarin, 25 Okt 08, sekolahku mengadakan acara nonton bersama selepas ujian tengah semester ganjil. Filmnya "LASKAR PELANGI" yang sedang jadi pembicaraan banyak orang karena bagus sekali ceritanya. Sebenarnya aku sudah nonton film itu bersama mama papa & adikku, tasya seminggu sebelumnya di Blitzmegaplex Grand Indonesia. Tapi aku tertarik ikutan nonton lagi karena pastinya akan mengasyikkan bisa nonton bareng teman-teman dan guru-guru. Sekaligus refresing setelah selama seminggu berkutat dengan buku pelajaran. Pokoknya ..... bebas merdeka deh. Dan aku ingin merayakannya.

Sekilas Cerita Film


Diawali saat SD Muhammadiyah, sekolah kampung di Belitong dengan fasilitas yang sangat terbatas bahkan minus, membuka pendaftaran untuk murid baru kelas satu. Hingga saat2 terakhir pendaftaran hanya 9 orang anak yang mendaftar dan siap masuk kelas di hari pertama. Padahal sekolah reot ini sudah diancam untuk membubarkan diri jika murid barunya kurang dari 10 orang.

Di kalangan bawah, menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada beban biaya yang harus ditanggung selama bertahun2. Dan tertutupnya kesempatan untuk mempekerjakan si anak secara penuh waktu demi membantu mengurangi beban hidup yang semakin berat.

Jika tak ada Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan mental, yang disekolahkan oleh ibunya agar tidak cuma mengejar anak ayam di rumah, tentu tidak pernah terjadi kisah ini. Ikal tidak akan pernah bertemu, berteman satu kelas dengan Lintang, Mahar, Syahdan, A Kiong, Kucai, Borek alias Samson, Sahara, Trapani, dan Harun. Tidak akan pernah bertemu Bu Muslimah, guru penuh kasih namun penuh komitmen untuk mencerdaskan anak didiknya. Dan tidak akan pernah ada Laskar Pelangi, yang di musim hujan selalu merayakan ritual melihat pelangi sore hari dengan bertengger di dahan-dahan pohon filicium yang ada di depan kelas mereka.

Perjalanan Laskar Pelangi Selanjutnya dikisahkan ragam kejadian yang penuh suka dan duka dari kesepuluh anak anggota Laskar Pelangi.Di tengah cerita Laskar Pelangi mendapat anggota kesebelas, anggota wanita kedua, Flo.

Berkisah tentang Lintang, anak super genius didikan alam, yang rumahnya berjarak 40 km dari sekolah dan dilaluinya dengan bersepeda setiap hari tanpa mengeluh dan setiap menuju kesekolah harus melalui jalan yang ditunggui oleh seekor Buaya. Bahkan ketika suatu hari rantai sepedanya putus, dia rela berjalan kaki menuntun sepedanya ke sekolah.

Berkisah tentang Mahar anak genius berikutnya, tapi yang satu ini genius dalam bakat seni. Berkisah tentang rutinitas membeli kapur tulis di toko yang jauh dari sekolah dan berbau busuk, menggiring ke kisah cinta pertama Ikal kepada A Ling yang berkuku indah.

Tentang keberhasilan mereka mengangkat nama SD Muhammadiyah yang selama ini selalu dianggap remeh dalam acara karnaval 17 Agustus dan lomba cerdas-cermat. Tentang cita-cita Ikal. Tentang hilangnya Flo. Tentang petualangan mistis ke Pulau Lanun menemui Tuk Bayan Tula bersama Flo dan Mahar.

Bagian ini ditutup dengan kesedihan mendalam yang sangat mengharukan saat Laskar Pelangi harus merelakan perginya seorang teman yang kurang beruntung.

Mengenang masa kecil memang selalu indah. Walaupun kadang dibumbui dengan kepahitan2 yang menyedihkan, tapi selalu ada kegembiraan di masa kecil. Karena anak kecil pasti bisa menemukan kegembiraan, menemukan sesuatu untuk dimainkan dengan penuh keriangan betapapun sulitnya keadaan. Asalkan mereka tetap dibiarkan bebas bermain tentunya.

Anak-anak Laskar Pelangi dalam keterbatasan dan kesederhanaan bisa menemukan pencapaian2 puncak dan petualangan2 seru di masa kanak2 hingga remajanya. Kesederhanaan mereka memang membatasi, dan kadang membuat mereka sedih dan minder, tapi mereka tidak tenggelam dalam keluhan dan tangisan. Anak-anak itu tetap berjuang hingga batas terakhir kemampuannya. Dipandu oleh Bu Mus, seorang ibu guru yang mengabdikan hidupnya untuk mendidik anak2 walaupun tidak memberikan materi yang mencukupi.

Wanita lembut penuh kasih tapi juga bisa tegas ketika anak didiknya melenceng dari jalur. Dia memberikan kesempatan anak didiknya untuk berkembang seluas2nya, walau tetap dalam keterbatasan.

Akhir yang menyentuh saya rasakan di film ini, tapi saya menutupnya dengan perasaan dan kesan yang menyenangkan. Sebuah gambaran kehidupan yang menyentuh. Apalagi ditutup dengan cerita saat Laskar Pelangi sudah dewasa ketika mereka bertemu kembali dengan membawa cerita kehidupan mereka masing-masing. Saya ikut merasa kangen dengan serunya masa kecil mereka, dan terharu dengan segala nasib dan pencapaian mereka di saat dewasa. Penuh hikmah kehidupan yang diajarkan oleh orang-orang sederhana itu. Sebuah kisah tentang anak-anak yang luar biasa dan penuh semangat dengan segala keterbatasannya.

Pelajaran yang saya dapat setelah menonton film ini : bersyukur kepada Allah SWT karena saya lebih beruntung dari mereka, hidup berkecukupan dan mendapat fasilitas serta pendidikan yang memadai. Memotivasi saya untuk belajar dengan tekun dan bersemangat meraih cita cita yang saya impikan.

Pemeran dan tokoh

Pemeran

Tokoh

Cut Mini Theo

Ibu Muslimah

Ikranegara

Pak Harfan

Zulfanny

Ikal

Ferdian

Lintang

Verrys Yamarno

Mahar

Slamet Rahardjo

Pak Zulkarnaen

Tora Sudiro

Pak Mahmud

Lukman Sardi

Ikal dewasa

Ario Bayu

Lintang dewasa

Mathias Muchus

Bapak Ikal

Rieke Diah Pitaloka

Ibu Ikal

Teuku Rifnu Wikana

Pak Bakri

Alex Komang

Bapak Lintang

Jajang C Noer

Istri Pak Harfan

Robby Tumewu

Ayah A Ling

Yogi Nugraha

Kucai

M. Syukur Ramadan

Syahdan

Suhendri

A Kiong

Febriansyah

Borek

Suharyadi Syah Ramadhan

Trapani

Jeffry Yanuar

Harun

Dewi Ratih Ayu Safitri

Sahara

Marcella El Jolia Kondo

Flo

Levina

A Ling

Monday, December 3, 2007

Almira Velika Blog


Halo

Nama saya Almira Velika
Saya lahir pada tanggal 8 November 1999 dan saat ini saya sekolah di SD Muhamadiyah 08 plus di daerah Jakarta Timur
Hobi saya menggambar, menyanyi, menulis dan membaca
saya punya adik bernama tasya[catasya nayla augine] dan azell[fayzell aqeel belmiro].
nama ayah saya nufirwan[iwan] dan nama ibu saya sri widyawati[wiwid].
saya belajar membuat blog dari ayah saya. Kalau teman-teman ingin belajar cara membuat blog belajar saja sama ayah saya dengan mengunjungi www.caracariuang.com selamat mencoba ya teman-teman.
Sampai jumpa lagi ya.